Nikmatnya sensasi rasa kopi kothok

Kopi kothok secara garis besar sama dengan wedang kopi pada umumnya, namun cara penyajiannya yang sedikit berbeda dengan kopi-kopi yang lain namun memiliki cita rasa yang khas.
Adapun cara penyajiannya yaitu bubuk kopi dam gula rebus secara bersamaan sampai mendidih. Warkop yang mediakan kopi jenis ini banyak dijumpai di sepang jalan daerah Cepu dan Bojonegoro bagian barat. Penasaran pengen mencobanya silakan anda datang di warkop terdekat tentunya yang memang menyediakan menu kopi kothok heeeee....
Warung kopi  dengan desain sederhana dan cat yang sudah mulai kusam termakan usia disepanjang jalan bhayangkara karangjati khususnya di Kecamatan kota Blora.
Warung didepan pertigaan pintu gerbang masuk perumnas karangjati itu tidak pernah sepi pembeli. Rata-rata pembeli hanya ingin menikmati kopi kothok khas daerah setempat.
Tim Nusa Kendeng News mencoba menikmati secangkir kopi kothok khas Blora itu. Rasanya berbeda memang dengan kopi hitam yang biasa dijual di warung-warung Wilayah Kota – kota lain. Perumnas karangjati sendiri letaknya sekitar 3 kilometer dari pusat kota Blora. Kopinya terlihat lebih hitam dan kental. Pun aromanya saat tutup cangkir pertama dibuka langsung menyembul pada indra penciuman.
Menurut salah satu penjual kopi kothok Perumnas, Ronny, di Kabupaten Blora, yang menjual kopi kothok hanya di wilayah sekitar Blora dan sekitarnya, seperti di Kecamatan Cepu, dan Kecamatan Banjarejo. Pria satu anak itu menjelaskan, yang membedakan kopi biasa dengan kopi kothok hanya pada cara memasak dan jenis kopinya. “Kopinya langsung di godok, dicampur dengan air yang dididihkan agar lebih terasa kopinya,” ungkapnya.
Diwarung milik Ronny yang sudah dikelola selama 5 tahun itu cara masaknya menggunakan tungku dan perapian dari arang. Selain cara masaknya, kopi yang digunakan kopi kothok merupakan biji kopi yang dihaluskan tanpa ada campuran apapun. Biasanya, kata dia, kopi biasa yang dijual warung kopi tersebut banyak dicampur dengan campuran beras maupun jagung.
“Mungkin karena dimasak menggunakan arang ini sehingga aroma dan rasanya lebih terasa. Selain itu kopinya juga jos (tidak ada campuran,red) biasanya ada penjual kopi yang meyampur kopi dengan beras atau jagung,” jelasnya.
Setiap cangkir kopi kothok dihargai senilai Rp3000. Selain warung Ronny, disebelah barat juga terdapat warung tradisional yang menjual kopi kothok juga. Warung-warung disekitar perumnas karangjati itu rata-rata buka pagi hari hingga malam. Kopi kothok biasa dinikmati warga setempat mulai dari generasi muda hingga orang dewasa.

Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Perguruan Pencak Silat yang Beraliran Setia Hati (SH)

SUSU COKLAT YANG MENYEBALKAN (Cerita Jaman Sekolah Dasar)

MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN GURU