Dendam Kesumat
Delapan tahun sudah tulisan ini aku buat dalam kondisi batin yang sangat
mencekam, bayangan diri yang terpantul dalam cermin saat itu adalah
momok mengerikan yang membuat hati ini penuh amarah, kebencian dan juga
kesumat.
aku tidak bisa bicara banyak mengenai apa yang sudah terjadi pada diriku, yang jelas tahun itu sudah menjadi suatu pondasi kuat pada bangunan karakter pribadiku. aku tidak ingin apa yang pernah menimpaku terulang pada orang lain terlebih untuk adik-adikku yang pada akhirnya melahirkan bentuk pribadi tempramental, meletup-letup, keras kepala dan cenderung jauh dari rasa belas kasih. ketika amarah dendam itu muncul tiba-tiba maka tidak lagi memandang object manusia sebagai manusia melainkan benda mati yang layak untuk dipermainkan.
<<Pic Ilustrasi, 2008>>
aku tidak bisa bicara banyak mengenai apa yang sudah terjadi pada diriku, yang jelas tahun itu sudah menjadi suatu pondasi kuat pada bangunan karakter pribadiku. aku tidak ingin apa yang pernah menimpaku terulang pada orang lain terlebih untuk adik-adikku yang pada akhirnya melahirkan bentuk pribadi tempramental, meletup-letup, keras kepala dan cenderung jauh dari rasa belas kasih. ketika amarah dendam itu muncul tiba-tiba maka tidak lagi memandang object manusia sebagai manusia melainkan benda mati yang layak untuk dipermainkan.
<<Pic Ilustrasi, 2008>>
Comments